News

Wakil Rektor, Dr. Hadri Mulya mengingatkan lembaga koperasi tidak boleh duduk manis saja. Perlu melakukan pembenahan internal dan eksternal secara lebih serius. Terlebih di era digital yang saat ini melaju cepat, tidak bisa lagi diabaikan begitu saja.

“Semua institusi terpapar era digital. Kecepatan era digital memaksa organisasi berbenah diri, begitu pula koperasi karyawan UMB ini,” tegas Dr. Hadri Mulya saat menghadiri Pelatihan Dasar Koperasi untuk Anggota dan Pengurus Koperasi Karyawan UMB di kampus UMB, Jakarta, Kamis (7 Desember 2018).

Era digital, lanjut Wakil Rektor merupakan peluang dan kesempatan bagi koperasi untuk melakukan lompatan. Karena era digital memberikan ruang bagi koperasi untuk menjangkau pelayanan dan keanggotaan lebih luas.

Apalagi, sambung dia letak koperasi UMB sudah strategis. Berada tepat di area bisnis kampus. Hal tersebut menjadi kekuatan tambahan yang harus dioptimalkan. Tidak malah hanya diam dan membiarkan berjalan apa adanya.

“Keberhasilan koperasi itu terletak pada kesejahteraan anggotanya. Maka pengurus harus berorientasi pada kesejahteraan anggota. Dengan memanfaatkan teknologi,” imbuhnya.

Praktisi Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Jakarta, Himawan Sutanto menambahkan koperasi merupakan lembaga ekonomi berbadan hukum yang memiliki karakter gotong royong. Berbeda dengan lembaga ekonomi lain yang tidak berkarakter gotong royong.

Koperasi, tegas dia memberikan manfaat seluasnya bagi anggota. Artinya kesejahteraan anggota adalah hal utama dalam kegiatan koperasi. Bukan lah berorientasi semata pada kesejahteraan pengurus atau pengelola.

“Keuntungan koperasi dikembalikan kepada anggota. Sedangkan lembaga ekonomi lain keuntungan dinikmati pemilik modal. Inilah yang membedakan koperasi,” imbuhnya. (penulis: Amukti Sadat Jati/ editor: Riko Noviantoro /Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan masyarakat / www.mercubuana.ac.id / [email protected] )