ID   EN
Universitas Mercu Buana

News

PEMIKIRAN KARTINI MEMPERKUAT PENDIDIKAN INDONESIA

   1405    2 min

Pemikiran sosok pendidik, Ki Hajar Dewantara telah mewarnai pola pendidikan Indonesia. Tokoh guru bangsa ini menanamkan pendidikan yang khas Indonesia. Melalui filosofinya yang mengambil nilai-nilai budaya Indonesia, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mbangun Karso dan Tut Wuri Handayani.

Selain tokoh tersebut ada sosok pendidikan modern di jaman penjajahan. Dia adalah Raden Ajeng Kartini. Sosok kaum putri dari kalangan priyayi yang lahir di Jepara, tahun 1879. RA Kartini menggagas kesetaraan pendidikan bagi kaum perempuan.

“Hasil pemikiran Kartini secara nyata menempatkan pendidikan kesetaraan bagi kaum perempuan Indonesia agar terwujud,” ujar Rektor UMB, Dr Arissetyanto Nugroho dalam peringatan UMB Kartini’s Day di kampus UMB, Jakarta, Kamis (21/4/16).

Lebih lanjut Rektor UMB menegaskan perjuangan RA Kartini mewujudkan cita-cita itu bukanlah mudah, banyak aral melintang yang harus dihadapi. Seperti dalam buku Habis Gelap, Terbitlah Terang yang merupakan kumpulan surat pribadi Kartini membeberkan perjuangan tersebut.

Semangat Kartini itulah, menurutnya yang perlu tumbuh dan terus dijaga kaum perempuan Indonesia. Tidak hanya merasakan hasil pemikiran RA Kartini tentang kesetaraan pendidikan, namun sekaligus dengan pendidikan mampu memberikan peran nyata dan strategis para kaum perempuan di segala bidang.

Universitas Mercu Buana pun, tambah Arissetyanto Nugroho menghidupkan semangat Kartini dalam diri mahasiswa, karyawan dan dosennya. Dengan menggelar acara Talkshow tentang Peran Kartini dalam membangun Pendidikan dan Budaya Lokal, serta pagelaran dan lomba Baju Daerah yang diikuti karyawan, dosen dan mahasisiwa UMB. Sehingga diharapkan dari beragam acara tersebut, mampu menjadi wadah dalam memahami kembali pemikiran RA Kartini. Acara tersebut digelar di Lobby Menara UMB Jakarta, dengan menghadirkan narasumber Ibu Lies Permana, Ibu Dhara dan Ibu Deborah Mettu yang berprofesi sebagai fashion desainer. Lomba baju daerah diikuti 60 peserta dengan menampilkan baju daerah dari 33 provinsi di Indonesia, dengan tim juri dari dosen UMB, meliputi Rahmadya, MPsi, Dicky Andika, MSi dan Ariani, MDs. Sekaligus ditampilkan baju daerah persembahan TMII, Kencana Ungu dan perwakilan sekolah menengah dari SMAN 85 Jakarta dan SMK Anurmaniyah Tangerang.

“Banyak cara memahami pemikiran RA Kartini. UMB memilih diskusi dan peragaan busana sebagai upaya menghidupkan pemikiran RA Kartini di kalangan muda, khususnya mahasiswa/i,” pungkasnya. (Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat /www.mercubuana.ac.id/[email protected])



Next PostPrevious Post