Jakarta, 12 Desember 2025 — Komunikasi tidak semata soal berbicara, tetapi juga tentang kemampuan mendengar, memahami, dan menghargai perbedaan. Pesan itulah yang mengemuka dalam talkshow Inspirasi Nirbatas bertema “Suara Tanpa Batas: Bicara Inklusif di Era Digital” yang digelar di Universitas Mercu Buana, Jakarta, Kamis (12/12/2025).
Kegiatan ini menghadirkan Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia sekaligus Ketua Yayasan Sehjira Indonesia, Dr. Rachmita Maun Harahap, ST., M.Sn, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Rachmita mengajak peserta melihat dunia komunikasi dari perspektif yang lebih luas, manusiawi, dan empatik, terutama dalam konteks perkembangan teknologi digital.
“Komunikasi inklusif adalah fondasi masyarakat yang adil. Di era digital, akses terhadap informasi harus dapat dinikmati semua orang, tanpa kecuali,” ujar Rachmita di hadapan peserta yang terdiri atas mahasiswa Universitas Mercu Buana, masyarakat umum, serta siswa SLBN 06 Jakarta.
Rachmita, yang merupakan penyandang disabilitas Tuli sejak lahir dan pengguna bahasa isyarat, juga berbagi pengalamannya sebagai dosen tetap Universitas Mercu Buana sejak 2005. Selain menjabat sebagai Komisioner Komnas Disabilitas RI, ia aktif dalam berbagai organisasi disabilitas internasional, termasuk World Federation of the Deaf.
Dalam sesi materi, Rachmita mengulas konsep disabilitas terlihat dan tidak terlihat, pentingnya literasi komunikasi inklusif, etika berkomunikasi lintas kemampuan, serta tantangan komunikasi di ruang digital. Ia menekankan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam mendorong praktik komunikasi yang lebih inklusif.
Sebagai bentuk ajakan nyata, Rachmita menyampaikan tiga langkah “call to action” untuk mewujudkan komunikasi tanpa batas di era digital. Pertama, menambahkan teks atau caption pada seluruh konten video. Kedua, melibatkan komunitas disabilitas dalam proses produksi dan distribusi konten. Ketiga, mendorong advokasi kebijakan melalui pengusulan panduan aksesibilitas konten digital.
Talkshow ini dilengkapi dengan juru bahasa isyarat, Akbar Alfado Maulana, serta diisi dengan sesi diskusi interaktif dan simulasi komunikasi bahasa isyarat. Melalui kegiatan ini, Universitas Mercu Buana menegaskan komitmennya untuk menciptakan ruang komunikasi yang setara, inklusif, dan menghargai keberagaman kemampuan setiap individu.
Berita Terbaru Lainnya
Sabtu, 13 Desember 2025
Senin, 8 Desember 2025
Rabu, 3 Desember 2025
Selasa, 2 Desember 2025
